Laman

Jumat, 16 September 2016

Belum Ada Bintang

Tiga bulan. Hampir tiga bulan. Liburan kuliahku hampir tiga bulan. Iya, selama itu bila kita bisa memanfaatkannya dengan baik, mungkin kita bisa pergi haji tiga kali. Dan cara memanfaatkan waktu tiga bulanku seperti itu sangatlah tidak mungkin sekali. Baik, mungkin akan kuganti dengan cara lain. Semisal ikut pelatihan menjadi TKI. Itu bisa bermanfaat sekali.
Karena setelah mengikuti pelatihan itu, aku bisa mempunyai skill diatas rata-rata sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT). Memang tidak semua TKI menjadi PRT, tapi bukannya itu adalah pekerjaan yang paling banyak diminati TKI?? Selepas pelatihan, aku bisa menambah skill menyetrikaku dengan gaya kayang, mengepel lantai sambil roll depan, atau mencuci piring sambil mengepel lantai dan menyetrika. Tapi, itu sangatlah mustahil. Dan jangan coba berharap kalian bisa mempraktekkan skill-skill tersebut. Karena itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang kurang kerjaan aja. Yang hidupnya hanya dihabiskan dengan membaca tulisan-tulisan yang sangatlah tidak penting sekali seperti tulisan ini. 

Kembali ke topik menghabiskan liburan tiga bulan. Mengingat cara yang kedua tadi juga sangat tidak mungkin sekali, aku memilih untuk mencari opsi yang lain. Aku berpikir keras bagaimana caranya aku harus menghabiskan liburanku dengan hal-hal yang bermanfaat. Kupikirkan semua kegiatan-kegiatan yang sekiranya itu bermanfaat. Dan terlintaslah dipikiranku banyak sekali kegiatan yang bermanfaat untuk liburanku. Tapi dengan pertimbangan yang matang, tak ada satupun rencana kegiatan itu yang terlaksana karena berbenturan dengan hal-hal tertentu. Tak terasa, aku telah berpikir selama kurang lebih dua bulan. Jadi selama tiga bulan, aku telah menghabiskan sebagian liburanku untuk berpikir. Aku menyadari ternyata itu juga bermanfaat. Toh juga ada filsuf ternama dari Prancis yang bernama Descartes mengatakan kalau "Aku berpikir maka aku ada".  Wehehehehehe........


Dua bulan liburanku kuhabiskan dengan berpikir. Artinya sisa sebulan liburanku berakhir. Di sisa sebulan itu, aku memutuskan untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggrisku di Kampung Inggris, Pare. Keputusan itu aku ambil setelah mamaku bertanya kepadaku.
Mama : Mas, kamu nggak pingin ke luar negeri, toh?
Aku    : Ya, pingin lah. Kenapa emang, ma? Kita mau ke luar negeri? Kapan? Hayuk.hayukk *sangat ambisius*
Mama : Beli o monopoli aja. Itu bisa keliling dunia dalam waktu singkat.
Aku    : *Mbatin* Ma, please deh..
Mama : Mangkanya toh, bahasa inggrismu itu bagusin dulu. Bahasa inggrismu masih amburadul gitu. Entar kalo udah bagus ikut tes toefl. Bisa buat ngelamar beasiswa keluar negeri.
Aku    : *Pergi ke kamar mandi. Terus teriak KENAPAA SEMUAA INI HARUS TERJADI?? sembari air shower mengaliri tubuhku dari atas*
DRAMATIS.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar